My Writings. My Thoughts.

Matahari

At » 23.25 // 0 Comments »
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.

Wujud matahari adalah bola gas berpijar yang sangat besar. Berpijarnya bola gas tersebut disebabkan oleh adanya reaksi fusi di bagian inti matahari. Oleh karena itu. inti matahari mempunyai suhu yang paling tinggi dibandingkan bagian-bagian yang lain. Berdasarkan letaknya, susunan lapisan matahari dapat dibedakan menjadi empat macam. Lapisan-lapisan tersebut mulai dari yang terdalam berturut-turut adalah lapisan inti, fotosfer, kromosfer, dan korona.

* Inti
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai l6 juta oC. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.

* Fotosfer (Lapisan Cahaya)
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Oleh karena itu. fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 6.000 oC. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.

* Kromosfer
Kromosfer merupakan lapisan gas dli atas fotoser yang tebalnya sekitar l6.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer). suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4.000 oC. Makin ke atas. suhu kromosfer makin tinggi. Pada lapisan yang paling atas.,suhu kromosfcr diperkirakan mencapai 10.000 oC. Kromosfer.hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu. Kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah.

* Korona
Korona mempakan lapisan matahari yang paling luar. lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi rnatahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis. bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan mencapai 1 juta oC Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut koronagraf.

Planet Bercincin (Saturnus)

At » 23.14 // 0 Comments »

Saturnus adalah sebuah planet di tata surya yang dikenal juga sebagai planet bercincin. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, karena itulah Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.

Planet baru Yang Mirip Bumi

At » 17.53 // 0 Comments »


Sepanjang satu dekade, lebih dari 270 planet extrasolar telah ditemukan di beraneka lingkungan. Planet mirip bumi yang berada di zona habitasi masih cukup jauh dari ambang pintu penemuannya. Tapi hal tersebut bukannya tak mungkin. Planet batuan yang mirip Bumi bisa saja mengorbit salah satu bintang tetangga kita bahkan bisa dideteksi menggunakan teknik yang sudah ada saat ini. Ini merupakan hasil penelitian terbaru dari astronom di Universitas California, Santa Cruz.

Bintang tetangga? Yang mana yah? Penelitian terbaru itu dilakukan oleh Javiera Guedes dari USCS pada sistem tiga bintang Alpha Centauri, bintang yang paling populer untuk dijadkan tujuan penjelajahan angkasa dalam sains fiksi. Simulasi pembentukan planet yang dilakukan Javiera menunjukan kalau planet kebumian memang mungkin terbentuk di bintang Alpha Centauri B dan mengorbit pada zona habitasinya. Zona habitasi atau zona layak huni merupakan area di sekitar bintang yang masih memungkinkan keberadaan air dalam kondisi cair di permukaan planet. Dan planet tersebut bila ada bisa diamati dengan menggunakan teleskop yang ada.

Menurut Gregory Laughlin, penemu beberapa sistem ekstrasolar planet, ada beberapa faktor yang membuat Alpha Centauri B menjadi kandidat yang baik untuk planet kebumian. Salah satu faktor itu adalah penggunaan teknik efek Doppler pada Alpha Centauri B dimana posisi dan kecerlangan Alpha Centauri B memberi peluang untuk dilakukan pengamatan dalam jangka waktu yang panjang setiap tahunnya dari belahan langit selatan. Metode efek Doppler merupakan metode pendeteksian planet extrasolar yang telah berhasil mengungkap keberadaan 228 planet extrasolar. Metode ini mengukur pergeseran cahaya bintang untuk mendeteksi adanya goyangan sangat kecil yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet yang mengorbitnya.

Untuk mendeteksi planet batuan yang kecil seukuran Bumi merupakan sebuah tantangan, karena goyangan yang ia sebabkan pada bintang induknya sangatlah kecil. Diperkirakan dibutuhkan waktu 5 tahun untuk mengamati keberadaan planet mirip Bumi di sekitar Alpha Centauri B. Pengamatan akan dipimpin oleh Debra Fischer dari San Francisco State University dengan menggunakan teleskop 15 meter di Cerro Tololo Inter-American Observatory in Chile Mereka berharap akan dapat menemukan planet kebumian seperti yang ada pada simulasi.

Untuk mempelajari pembentukan planet di Alpha Centauri B, tim tersebut akan dapat mengulang simulasi untuk melihat evolusi sistem untuk setiap 200 juta tahun. Karena ada perbedaan pada kondisi awal, maka setiap simulasi akan menghasilkan pembentukan sistem planet yang berbeda. Dari setiap kasus yang dicoba, sistem dengan planet multipel akan berevolusi dengan setidaknya memiliki 1 planet berukuran Bumi. Dan dari sebagian besar percobaan, planet yang dihasilkan memiliki orbit dalam zona habitasi bintang.

PARIS – Planet mirip bumi di luar tata surya kembali ditemukan para astronom. Tak tanggung-tanggung, para astronom menemukan tiga planet yang biasa disebut exoplanet. Masing-masing merupakan planet padat karena memiliki massa antara 2 hingga 10 kali massa bumi.Ketiganya berada dalam satu system tata surya dan mengelilingi sebuah bintang bernama 40307. Bintang yang dikelilinginya sedikit lebih kecil daripada Matahari dan berada dekat konstelasi Doradus dan Pictor sekitar 42 tahun cahaya dari Bumi. Wajar bila planet-planet tersebut disebut sebagai sepupu bumi.
“Massa planet yang paling kecil seperseratus ribu kali bintangnya,” ujar Francois Bouchy, salah satu astronom dari Institut Astrofisika Paris, Prancis, yang melaporkan temuan tersebut dalam sebuah konferensi astronomi di Nantes, Prancis, seperti dilansir BBC News, Selasa (17/6/2008).
Masing-masing planet berukuran 4,2 kali, 6,7 kali, dan 9,4 kali Bumi, namun tak lebih besar daripada Planet Uranus dan Neptunus yang mencapai 15 kali ukuran Bumi. Planet-planet asing tersebut terdeteksi pertama kalinya menggunakan alat The High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS) di Observatorium La Silla, Chili tengah.

Para astronom menemukannya dengan mengamati gejolak cahaya bintang saat planet melintas di depannya atau disebut peristiwa transit. Spektograf yang ada di instrumen HARPS mampu mendeteksi perubahan tersebut dengan tingkat keakuratan tinggi. Mereka melakukan pengamatan intensif selama 5 tahun untuk memastikan penemuan tersebut.

Dengan HARPS para astronom juga menemukan 45 kandidat planet asing baru yang massanya dibawah 30 kali Bumi. Di antara planet-planet tersebut ada yang mengelilingi bersama-sama satu bintang.Sebelumnya, akhir 2007 lalu, para astronom asal Amerika Serikat, mengklaim bahwa mereka telah menemukan satu planet lagi atau planet kelima yang mengorbit di bintang 55 Cancri. Planet kelima yang disebut-sebut sepupu bumi itu ditemukan memiliki massa lebih berat dari Bumi dengan massa 45 kali lipatnya atau sebanding dengan planet Saturnus.Saat ini sudah ada 270 planet asing yang ditemukan dan rata-rata mengelilingi bintang yang mirip Matahari. Planet asing pertama ditemukan oleh Michel Mayor dan Didier Queloz di sekitar bintang 51 Pegasi tahun 1995. Namun demikian, tak seperti bumi, sebagian besar planet asing merupakan gas raksasa seukuran Jupiter atau Saturnus.

Planet Misterius

At » 16.59 // 0 Comments »

Para astronom menemukan adanya planet baru yang diselubungi oleh hawa panas. Dalam 6 jam saja, planet yang ukurannya 4 kali lebih besar dari Jupiter tersebut mencatat kenaikan suhu yang sangat signifikan hingga 1200 derajat celcius.

Gregory Laughlin, profesor astronomi di university of California at Santa cruz, yang sekaligus menulis laporan dalam jurnal tersebut menjelaskan bahwa ini adalah observasi pertama terhadap perubahan cuaca diplanet lain yang berada diluar sistem tata surya.

Planet tersebut bernama HD80606b. Dalam keadaan normal planet tak berpenghuni tersebut bersuhu 980 derajat, tapi dalam beberapa jam ketika berputar mengitari matahari, planet tersebut tersapu suhu yang sangat panas hingga mencapai hampir 2,240 derajat.Ketika mengitari matahari dan berdekatan dengan matahari, jarak antara planet tersebut dengan matahari 4 x lebih dekat dibandingkan dengan Mercurius. Dan ketika dekat dengan matahari, terjadi fenomena badai. Radiasi diplanet tersebut juga diukur 800 kali lebih besar dibanding ketika posisinya menjauh dari matahari.
Dan kemudian beberapa saat selanjutnya kondisi suhu planet tersebut berubah drastis. Warna planet tersebut semerah buah ceri. Gregory berpendapat kondisi ini sangat aneh dan menakutkan.

Menurut penuturan astronom dari Smithsonian Astrophysical Observatory Universitas Harvard, bahwa planet terbaru yang ditemukan ini jaraknya sekitar 450 tahun cahaya dari bumi, dan dinamakan HAT-P-1, adalah planet terbesar di luar sistem tata surya yang ditemukan manusia saat ini. Planet-planet di luar sistem tata surya ini tidak dapat diamati secara langsung dengan teleskop, tapi, dapat diselidiki dengan beberapa cara perantaraan. Saat jarak mereka agak berdekatan dengan bintang tetap dalam galaksi, gravitasinya dapat membuat bintang tetap menghasilkan guncangan yang sangat lemah, dengan demikian guncangan bintang tetap akan dapat diamati dari bumi, dan membuktikan akan eksistensi planet.
Selain itu, melalui keterangan cahaya yang terhalang saat bintang tetap melintasi planet, ilmuwan juga bisa membuktikan eksistensi mereka. Planet ini sangat dekat dengan bintang tetap yang berputar mengelilinginya, adalah 1/7 jarak Merkuri ke matahari, karena itu waktu revolusinya (peredaran bumi dan planet lain mengelingi matahari) hanya butuh waktu 4.5 hari. Yang mengherankan ilmuwan adalah volume planet ini jauh lebih besar satu kali lipat lebih dibanding Jupiter, tapi, bobotnya hanya setengah-nya Jupiter. Menurut teori pembentukan planet saat ini, bahwa benda langit yang demikan besar tapi begitu ringan ini tidak semestinya eksis.

Dalam konfrensi persnya, seorang astrofiksikawan mengatakan : “kami telah menemukan satu benda langit baru yang sangat unik, dan benda langit ini benar-benar membingungkan kami.”Ahli dari Badan Antariksa Nasional Amerika menuturkan, bahwa bentuk dan struktur planet sangat besar dan bersuhu tinggi ketika lahir, namun, butuh energi jika hendak menjaga kondisi demikian, karena itu setelah terbentuk bukan saja suhunya akan menurun tapi volumenya juga akan mengecil. Masalah dalam planet baru ini terletak pada suhu yang dipertahankanya tapi tidak menyusut, ini berarti ia mempunyai sejumlah besar kalor internal yang berkesinambungan sehingga segenap planet tersebut memuai, namun, ilmuwan tidak habis mengerti terhadap sumber-sumber energi ini. Ilmuwan terkait lainnya mengatakan, bahwa mereka akan membandingkan lapisan atmosfer planet ini dengan lapisan atmosfer bumi zaman dulu untuk memastikan apakah planet ini bisa eksis atau tidak.

Planet Nibiru

At » 06.32 // 0 Comments »
Planet Nibiru atau Planet X merupakan istilah yang dipakai oleh para ilmuwan untuk sebuah benda seperti planet kita dan
planet-planet lainnya yang kita kenal. Planet Nibiru memiliki orbit mengelilllingi matahari selama 3600 tahun, masa dari planet nibiru adalah 100 kali lebih besar dari bumi. Ada yang memperkirakan Planet Nibiru ini akan menabrak bumi atau mungkin hanya berpapasan saja (sembari say hallo gitulah) dengan bumi ketika orbit Planet Nibiru mendekati matahari. Perkiraan hal mengerikan itu akan terjadi sekitar tahun 2012 dan ada juga yang bilang pada tahun 2053. Banyak yang berteori bahwa fenomena ini bisa jadi merupakan kiamat bagi bumi.

Banyak ilmuwan dari berbagai negara mempredisikan apa yang akan terjadi pada bumi apabila planet nibiru menabrak atau hanya sekedar berpapasan dengan bumi. Yang pasti apabila kita melakukan perbandingan masa antara Planet Bumi dan Nibiru, maka bisa dipastikan bumi akan hancur berkeping-keping. Tetapi jika planet nibiru hanya berpapasan saja banyak para ilmuwan memprediksi di bumi akan terjadi bencana alam seperti meletusnya gunung-gunung, meluap atau meningginya permukaan air dan lain sebagainya. Dan juga dapat mengakibatkan bumi mengalami perubahan orbit. Akibat dari papasan bumi dengan Planet Nibiru maka bumi akan mengalami perubahan rotasi, yaitu matahari menjadi terbit dari sebelah barat dan tenggelam dari sebelah timur.

Suatu hipotesis meyakinkan yang sangat mendukung akan sebuah teori kiamat bagi bumi. Namun ada baiknya jika kita jangan terlalu gegabah dalam mengambil keputusan tentang percaya atau tidaknya kita dalam merespon hipotesis tersebut. Dari browsing-browsing di internet, halaman-halaman yang aku baca tentang Planet Nibiru kebanyakan menampilkan sesuatu yang sangat mengerikan dan rada-rada imajinatif.

Berikut sedikit ulasannya : (aku lupa link-nya apa, coz kebiasaanku copy paste ke notepad sih)

Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang dianggap paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ada ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Alien ini memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita tetap berada di Bumi hingga suatu waktu mereka kembali lagi. Semua ini mungkin terkesan fantastis abis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan kuno berusia 6.000 tahun. Upaya Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya yang dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesis Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?

Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju Bumi, dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, dan dapat menyebabkan gangguan gravitasi.

Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa waktu lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

Para ilmuwan menolak scenario dramatis seperti itu, dan mengatakan bahwa bukti magnetik dalam batuan mengkonfirmasi bahwa bebatuan benua telah mengalami penataan ulang secara drastis, tapi proses itu memakan waktu jutaan tahun.

Pengamat langit percaya 2012 akan dekat dengan "penyelarasan galaksi", yang akan terjadi untuk pertama kalinya dalam 26.000 tahun.Kejadian itu ditakutkan memaparkan bumi pada kekuatan galaksi yang tidak diketahui dan mempercepat kiamat."Tidak ada kesejajaran galaksi pada tahun 2012, atau setidaknya tidak ada yang luar biasa," bantah David Morrison, ilmuwan senior NASA.

Dia menjelaskan penyelarasan terjadi pada setiap musim dingin solstice, ketika matahari seperti yang terlihat dari bumi, muncul di langit dekat dengan titik tengah Bima Sakti.Dikatakan tabrakan langsung akan memusnahkan bumi. Bahkan posisi sangat dekat bisa menghujani bumi dengan asteroid mematikan.Tapi, menurut Morrison, "Tidak ada obyek di luar sana. Itu mungkin yang paling mudah untuk diucapkan." "Beberapa skenario bencana 2012, matahari kita sendiri adalah musuh, karena menghasilkan letusan-letusan jilatan api mematikan, dan menyalakan panas di bumi."

"Ternyata matahari tidak sesuai jadwal," kata Morrison. "Kami berharap bahwa siklus ini mungkin tidak akan mencapai puncaknya pada tahun 2012, tetapi satu atau dua tahun kemudian," tambahnya.

Planet bumi (tahun 2012)

At » 03.30 // 0 Comments »

George Ure salah satu dari dua orang di belakang proyek ini mengatakan bahwa sistem itu mampu memperkirakan adanya peristiwa yang mengubah dunia dalam 60 hingga 90 hari pasca Juni 2001.

Sekarang para pembuatnya mengklaim bahwa teknologi itu bisa memprediksi bencana alam, seperti meramalkan gempa bumi yang memicu tsunami 2004 dan juga badai Katrina yang diikuti dengan kehancuran.

Prediksi terbarunya adalah tanda-tanda kehancuran dunia akan terjadi pada 21 Desember 2012 karena pergeseran polaritas medan magnet bumi yang berbalik.

Teori pergeseran kutub didasari oleh teori ilmiah geomagnetic reversal yang menunjukkan polaritas bumi bergeser setiap beberapa ratus ribu tahun.

Orang-orang yang percaya menyatakan, kiamat pada 2012 sudah diperkirakan oleh kalender Maya kuno, Kitab Wahyu, dan teks Cina I Ching. Sementara orang-orang yang skeptis terhadap hal ini menunjukkan beberapa kelemahan utama dalam teori ini.

Mereka mengatakan internet bisa diterima untuk mengungkapkan pengetahuan tentang pasar saham atau serangan teror, karena merupakan peristiwa yang disebabkan oleh manusia. Tapi kritikus mengatakan tidak akan mampu memprediksi bencana alam.

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,”.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

Planet Baru Yang Bisa Ditempati

At » 00.36 // 0 Comments »

PARA astronom menyatakan bahwa mereka akhirnya menemukan suatu tempat baru di luar tata surya yang dapat ditinggali oleh manusia. Hanya, saat ini, alam di tempat baru tersebut sangatlah keras, termasuk suhunya yang sangat panas.

Hal tersebut terkuak ketika para ilmuwan luar angkasa tersebut menjelajah luar angkasa dan menemukan 300 lebih planet di luar tata surya kita. Meskipun pada umumnya berbentuk bola gas yang tidak padat, namun tim astronom asal Eropa telah mengkonfirmasikan bahwa mereka menemukan sebuah planet, planet Corot-7b, yang padat berbatu di luar tata surya.

Pentingnya batuan di sebuah planet baru merupakan syarat mutlak bagi para astronom sebelum merekomendasikannya dapat ditinggali oleh penduduk bumi. "Alasannya, seluruh manusia pada dasarnya hidup di atas batu," ujar Direktur Fasilitas Observatori Thuringer di Jerman, Artie Hartzes.

Namun, Artie juga menambahkan bahwa suhu di planet Corot-7b sangatlah panas. "Diandaikan, planet tersebut sedikit terlalu dekat dengan mataharinya," ujar Aertie. Bila saja tidak sepanas itu, sudah mutlak planet tersebut siap untuk ditinggali.

Artie menyatakan bahwa suhu di planet Corot-7b mencapai 3.600 derajat Fahrenheit atau hampir 2.000 derajat Celcius. Planet tersebut berotasi dalam durasi 20 jam dengan kecepatan hampir 750 ribu km/jam. Bobotnya diyakini lima kali lipat bobot bumi. "Memang panas. Planet Corot-7b disebut planet lava," tambah Artie.

Penemuan planet tersebut diyakini sebagai penemuan besar dalam usaha menemukan tempat hidup selain di bumi ini. Meskipun belum mampu merekomendasikan penduduk bumi untuk pindah ke planet tersebut, diyakini penemuan planet Corot-7b akan menyemangati para astronom untuk menemukan planet-planet lain yang dapat ditinggali oleh penduduk bumi.PARA astronom menyatakan bahwa mereka akhirnya menemukan suatu tempat baru di luar tata surya yang dapat ditinggali oleh manusia. Hanya, saat ini, alam di tempat baru tersebut sangatlah keras, termasuk suhunya yang sangat panas. Hal tersebut terkuak ketika para ilmuwan luar angkasa tersebut menjelajah luar angkasa dan menemukan 300 lebih planet di luar tata surya kita. Meskipun pada umumnya berbentuk bola gas yang tidak padat, namun tim astronom asal Eropa telah mengkonfirmasikan bahwa mereka menemukan sebuah planet, planet Corot-7b, yang padat berbatu di luar tata surya.

Pentingnya batuan di sebuah planet baru merupakan syarat mutlak bagi para astronom sebelum merekomendasikannya dapat ditinggali oleh penduduk bumi. "Alasannya, seluruh manusia pada dasarnya hidup di atas batu," ujar Direktur Fasilitas Observatori Thuringer di Jerman, Artie Hartzes.


Namun, Artie juga menambahkan bahwa suhu di planet Corot-7b sangatlah panas. "Diandaikan, planet tersebut sedikit terlalu dekat dengan mataharinya," ujar Aertie. Bila saja tidak sepanas itu, sudah mutlak planet tersebut siap untuk ditinggali. Artie menyatakan bahwa suhu di planet Corot-7b mencapai 3.600 derajat Fahrenheit atau hampir 2.000 derajat Celcius. Planet tersebut berotasi dalam durasi 20 jam dengan kecepatan 466 mph atau hampir 750 ribu km/jam. Bobotnya diyakini lima kali lipat bobot bumi. "Memang panas. Planet Corot-7b disebut planet lava," tambah Artie.

Penemuan planet tersebut diyakini sebagai penemuan besar dalam usaha menemukan tempat hidup selain di bumi ini. Meskipun belum mampu merekomendasikan penduduk bumi untuk pindah ke planet tersebut, diyakini penemuan planet Corot-7b akan menyemangati para astronom untuk menemukan planet-planet lain yang dapat ditinggali oleh penduduk bumi.



My videos. Featured videos.

Bottom 3

My photos. Now you know me.

Advertisement

Browse Flickr

My lifestream. Stay updated with me.

L'arc~en~ciel

My favblog. Feeds from them.