My Writings. My Thoughts.

Planet bumi (tahun 2012)

On » Senin, 23 November 2009 //

George Ure salah satu dari dua orang di belakang proyek ini mengatakan bahwa sistem itu mampu memperkirakan adanya peristiwa yang mengubah dunia dalam 60 hingga 90 hari pasca Juni 2001.

Sekarang para pembuatnya mengklaim bahwa teknologi itu bisa memprediksi bencana alam, seperti meramalkan gempa bumi yang memicu tsunami 2004 dan juga badai Katrina yang diikuti dengan kehancuran.

Prediksi terbarunya adalah tanda-tanda kehancuran dunia akan terjadi pada 21 Desember 2012 karena pergeseran polaritas medan magnet bumi yang berbalik.

Teori pergeseran kutub didasari oleh teori ilmiah geomagnetic reversal yang menunjukkan polaritas bumi bergeser setiap beberapa ratus ribu tahun.

Orang-orang yang percaya menyatakan, kiamat pada 2012 sudah diperkirakan oleh kalender Maya kuno, Kitab Wahyu, dan teks Cina I Ching. Sementara orang-orang yang skeptis terhadap hal ini menunjukkan beberapa kelemahan utama dalam teori ini.

Mereka mengatakan internet bisa diterima untuk mengungkapkan pengetahuan tentang pasar saham atau serangan teror, karena merupakan peristiwa yang disebabkan oleh manusia. Tapi kritikus mengatakan tidak akan mampu memprediksi bencana alam.

Di internet saat ini tengah dibanjiri tulisan yang membahas prediksi suku Maya yang pernah hidup di selatan Meksiko atau Guatemala tentang kiamat yang bakal terjadi pada 21 Desember 2012.

Pada manuskrip peninggalan suku yang dikenal menguasai ilmu falak dan sistem penanggalan ini, disebutkan pada tanggal di atas akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga mengakibatkan terhentinya semua kegiatan di muka Bumi ini.

Di luar ramalan suku Maya yang belum diketahui dasar perhitungannya, menurut Deputi Bidang Sains Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang S Tedjasukmana, fenomena yang dapat diprakirakan kemunculannya pada sekitar tahun 2011-2012 adalah badai Matahari. Prediksi ini berdasarkan pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di beberapa negara sejak tahun 1960-an dan di Indonesia oleh Lapan sejak tahun 1975.

Dijelaskan, Sri Kaloka, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan, badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima. Adapun CME merupakan ledakan sangat besar yang menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik.

Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti,”.

Langkah antisipatif

Dari Matahari, miliaran partikel elektron sampai ke lapisan ionosfer Bumi dalam waktu empat hari, jelas Jiyo Harjosuwito, Kepala Kelompok Peneliti Ionosfer dan Propagasi Gelombang Radio. Dampak dari serbuan partikel elektron itu di kutub magnet Bumi berlangsung selama beberapa hari. Selama waktu itu dapat dilakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Mengantisipasi munculnya badai antariksa itu, lanjut Bambang, Lapan tengah membangun pusat sistem pemantau cuaca antariksa terpadu di Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan Bandung. Obyek yang dipantau antara lain lapisan ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio. Sistem ini akan beroperasi penuh pada Januari 2009 mendatang.

Langkah antisipatif yang telah dilakukan Lapan adalah menghubungi pihak-pihak yang mungkin akan terkena dampak dari munculnya badai antariksa, yaitu Dephankam, TNI, Dephub, PLN, dan Depkominfo, serta pemerintah daerah. Saat ini pelatihan bagi aparat pemda yang mengoperasikan radio HF telah dilakukan sejak lama, kini telah ada sekitar 500 orang yang terlatih menghadapi gangguan sinyal radio.

Bambang mengimbau PLN agar melakukan langkah antisipatif dengan melakukan pemadaman sistem kelistrikan agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Untuk itu, sosialisasi harus dilakukan pada masyarakat bila langkah itu akan diambil.

Selain itu, penerbangan dan pelayaran yang mengandalkan satelit GPS sebagai sistem navigasi hendaknya menggunakan sistem manual ketika badai antariksa terjadi, dalam memandu tinggal landas atau pendaratan pesawat terbang.

No Response to "Planet bumi (tahun 2012)"

Leave A Reply

My videos. Featured videos.

Bottom 3

My photos. Now you know me.

Advertisement

Browse Flickr

My lifestream. Stay updated with me.

L'arc~en~ciel

My favblog. Feeds from them.